spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Jumlah Dokter Spesialis di Kaltara Masih Kurang

TANJUNG SELOR – Ketercukupan tenaga medis di Kalimantan Utara (Kaltara) masih kurang. Secara komposisi dan jumlah itu tergolong jauh dari kata ideal.

Keterbatasan tenaga medis ini, juga terjadi di Kabupaten dan Kota di Wilayah Kaltara. Tercatat yang belum ada tenaga medis sama sekali yaitu pada sub spesialis kompetensi.

“Iya, itu kita memang belum ada di wilayah Kaltara,” terang Kepala Dinas Kesehatan Kaltara, Usman kepada wartawan, Kamis (24/8/2023).

Sementara, dokter sub spesialis kompetensi tambahan lainnya,juga tergolong masih kurang dan masih dibutuhkan tambahan. Per tahun 2023, tercatat dokter tersebut hanya dua orang dengan penempatan Kota Tarakan. Masing-masing berprofesi sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN) dan non ASN.

Secara kebutuhan, pasalnya untuk dokter sub spesialis di wilayah Kaltara, masih sangat diperlukan mengingat dengan jumlahnya tergolong masih terbatas.

“Doker sub spesialis masih kita butuhkan,” ucapnya.

Dokter spesialis konsultan yang paling dibutuhkan adalah turunan atau sub dari spesialis tahap pertama seperti spesialis anak, spesialis kandungan, spesialis penyakit dalam, dan spesialis bedah.

“Kalau untuk jumlah, sebenarnya makin banyak semakin bagus. Apalagi di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) tipe B,” tukasnya.

Pemerintah Kaltara, kata dia saat ini terus berupaya dan mendukung dokter yang ingin mengambil spesialis tingkat 1 dan 2.

Sementara itu, Direktur RSUD dr Soemarmo Sastroadmodjo Tanjung Selor, dr Widodo saat dikonfirmasi mengungkapkan untuk dokter spesialis gigi dan mulut saat ini jumlahnya ada tiga orang.

“Masing-masing di tempatkan di spesialis penyakit mulut, spesialis gigi  anak dan pesialis konservasi gigi. Sedangkan, untuk jumlah batasan dokter spesialis gigi tidak ada persyaratan,” ujarnya.

Selain itu, untuk spesialis bedah gigi sejauh ini dokternya tengah menjalani pendidikan. Pihaknya, berharap setelah itu semua terpenuhi dapat memudahkan pelayanan kesehatan bagi masyarakat.

“Kalau yang tidak ada doker di RSUD dr Soemarmo Sastroadmodjo, terpaksa kita lakukan rujukan ke tingkat RSUD diatasnya, kalau bedah gigi sejauh ini kita lakukan rujukan ke Kota Tarakan,” tukasnya.

Pasalnya, tenaga medis dan pihak rumah sakit sejauh ini telah berupa memberikan pelayanan yang terbaik bagi masyarakat, jika kemudian itu dianggap belum optimal dirinya menyampaikan permohonan maaf sembari terus melakukan pembenahan.

Namun, disisi lain ia meminta masyarakat untuk tidak segan memberikan saran, kritikan yang membangun demi perbaikan, pembenahan setiap layanan yang ada.

Smentara itu, ketua DPRD Bulungan, Kilat menambahkan pembenahan setiap layanan dan fasilitas pemerintah sudah menjadi keharusan, untuk kepentingan masyarakat. Termasuk pada fasilitas kesehatan yang memang, banyak diminati karena sewaktu-waktu masyarakat itu alami sakit tanpa direncanakan. Sehingga, perlu kiranya ditopang dengan infrastruktur yang memadai dan dibarengi dengan pelayanan yang prima.

“Kita berharap dari setiap masukan dan saran dapat diterima untuk diperbaiki. Kita memaklumi setiap kekurangan yang ada, tapi kita mendorong pemerintah untuk melakukan pembenahan demi kemudahan akses masyarakat dari beragam pelayanan,” pungkasnya. (tin/and)

Reporter: Martinus Nampur

Editor: Andhika

16.4k Pengikut
Mengikuti

BERITA POPULER